Ini Sosok Wanita Pertama yang akan Jadi Presiden Singapura

Halimah-Yacob.jpg
(internet)

RIAU ONLINE - Mantan Juru Bicara Parlemen, Halimah Yacob digadang-gadang bakal menjadi Presiden Singapura. Apabila benar, ia juga akan menorehkan sejarah baru, sebagai wanita etnis Melayu yang menjadi presiden di negara jiran tersebut.

Sebelumnya, pada Senin, 11 September 2017, Badan Urusan Pemilu Singapura telah menetapkan bahwa hanya ada satu kandidat yang mendapat sertifikasi kelayakan untuk menjadi presiden. Meski tidak menyebutkan nama kandidat tersebut secara langsung, banyak kalangan menyebut tokoh dimaksud adalah Halimah Yacob.

Kegembiraan pun terpancar di mata para aktivis perempuan Singapura ketika Elections Department (ELD), semacam badan urusan pemilu di Singapura, mengeluarkan pernyataan kepada pers.

Dari lima calon yang ada, namun hanya satu orang yang mendapatkan kedua sertifikasi itu dan karenanya berdasarkan undang-undang ia berhak menjadi presiden.

Saleemah Ismail, yang mengenal dekat Halimah Yacob ketika sama-sama memperjuangkan nasib kaum perempuan Singapura, menceritakan suasana di negara berpenduduk 5,6 juta jiwa itu setelah pengumuman badan urusan pemilu meluas.

"Saya gembira luar biasa dapat tahu berita ini dan pada masa ini hanya ada satu calon, yaitu Mdm. Halimah Yacob untuk jadi presiden Singapura. Saya gembira karena ia adalah presiden wanita pertama bagi Singapura. Ia dikenal sebagai aktivis, pemersatu, yang sudah lama bekerja untuk masyarakat Singapura. Tak terkira hati ini. Besar hati saya!" ujar Saleemah seperti dikutip dari VOAIndonesia, Selasa, 12 September 2017.



Dua Kandidat Lain Akui Gagal Mendapat Sertifikasi Kelayakan
Tidak lama setelah pengumuman itu dua kandidat lainnya, Mohamed Salleh Marican dan Farid Khan, mengukuhkan bahwa mereka gagal mendapatkan sertifikasi kelayakan yang dibutuhkan.

Kepada wartawan yang menunggunya di gedung ELD, Halimah Yacob mengatakan, "Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya berjanji akan melakukan yang terbaik untuk melayani rakyat Singapura dan hal ini tidak akan berubah, dengan atau tanpa pemilu."

Saleemah Ismail mengatakan kepada VOA, ia tidak pernah ragu dengan kemampuan Halimah Yacob.

"Saya tidak pernah ragu Mdm. Halimah bisa menyatukan kaum di Singapura, masyarakat Melayu, India, Cina dan lain-lain. Ia disukai ramai dan akan bisa menyatukan kaum ini. Ia sudah lama menjadi pejuang HAM wanita supaya mendapat lebih banyak perlindungan, memperjuangkan wanita yang mengalami keganasan (KDRT - red), isu-isu masyarakat Melayu-Islam di Singapura," ujarnya.

Ia melanjutkan, Halimah juga dinilai sudah berjuang selama lebih dari 20 tahun. Pengalaman ini penting untuk menyatukan Singapura, karena sekarang ini sedikit banyak ada berbelah-belah, bukan saja antara bangsa, tetapi juga antara agama.

"Jadi kerjanya adalah menyatukan semua hal ini. Ini tugas yang sungguh berat untuk menyatukan kaum berbilang bangsa ini. Tapi saya yakin Mdm. Halimah mampu melakukannya," jelas Saleemah.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id