Meski Berjalan dengan Kursi Roda, Tak Menghalangi Pria Ini Berkeliling Dunia

Perjalanan-Quan-dengan-Kursi-Roda.jpg
(SHANGHAIIST)

RIAU ONLINE - Seorang pemuda berusia 29 tahun dengan bantuan kursi roda tiba di Kota Fuzhou, setelah melakukan perjalan dari Beijing selama 566 hari.

 

Quan Peng berasal dari Provinsi Gansu mulai melakukan perjalanan lintas negaranya dari Beijing pada tanggal 31 Agustus 2014 dengan tujuan akhirnya di Kota Sanya, provinsi Hainan Selatan, China yang masih berjarak 1.700 kilometer dari Kota Fuzhou.

 

"Nasib saya melarang kebebasan saya. Saya harus mendapatkannya kembali dengan cara apapun," kata Quan.

 

Saat Quan berusia 17 tahun, ia menjalani operasi untuk menghilangkan tumor dari tulang belakangnta. Sayangnya, operasi malah merusak saraf dan membuatnya lumpuh seumur hidup.

 

Pada 2013 silam, ia memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya menuju Biijing untuk memulai hidup baru. Di sana ia menemukan pekerjaan sebagai petugas layanan pelanggan di sebuah perusahaan.


BACA JUGA: Meski Sudah Usia Senja, Nenek Ini Masih Doyan Ngebut

 

"Seiring dengan keinginan untuk melihat dunia dengan mata saya sendiri, saya melakukan perjalanan ini sehingga orang akan melihat pentingnyan memiliki kebebasan tanpa hambatan," ujar Quan seperti dikutip dari Shanghaiist.

 

Sejauh ini Quan sudah sampai di kota Fuzhou setelah menghabiskan 566 hari dan 2.800 kilometer. "Ini adalah provinsi kelima dan kota ke-22 yang sudah saya lewati selama perjalanan," katanya.

 

Quan mengatakan setelah berhasil melewati 500 kilometer pertama, perjalanannya menjadi mudah. Ia mulai menikmati perjalanannya dan menemukan teman-teman baru.

 

Selama perjalanan ia pernah jatuh sebanyak enam kali. Lebih buruk lagi, jalan yang ia lalui tak memasang jalan khusus pengguna kursi roda.

 

Quan berharap orang-orang akan mengerti bahwa individu seperti dirinya yang harus menggunakan kursi roda tidak membatasi kemampuan dan ambisinya.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline

 

Sumber: Shanghaiist