Lorenzo Maklum Rossi Marah

Lorenzo-Juara.jpg
(INTERNET)

RIAUONLINE - Juara dunia MotoGP 2015, Jorge Lorenzo, mengaku memahami kemarahan rekan setimnya, Valentino Rossi, terhadap pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez. Menurut dia, jika dirinya adalah Rossi, dia pun akan berfikiran seperti itu.

 

"Itu adalah pendapat dia dan pendapat itu harus dihargai karena jika anda berada dalam posisi Valentino Rossi, atau jika saya adalah Valentino Rossi, setelah kehilangan peluang besar menjadi juara, anda akan berfikiran seperti itu," ujarnya usai tes pra musim di sirkuit Ricardo Tomo, Valencia, Spanyol, Rabu 12 November 2015. Sebagaimana dikutip dari laman Tempo.co. (LIHAT: Siapakan Orang Melayu?)

 

Pasca balapan pamungkas di seri MotoGP Valencia akhir pekan lalu Rossi kembali menuding Marquez sengaja menggagalkannya menjadi juara dunia. Menurut dia, Marquez dan Pedrosa sengaja tak mendahului Lorenzo dan membiarkannya menjadi juara di Valencia untuk merebut gelar juara dunia. Alhasil, keunggulan tujuh poin yang dimiliki Rossi sebelum balapan pun tak berarti apa-apa. (KLIK: Rossi Takut Marquez Kembali Jadi Biang Masalah)

 


Dalam balapan itu, Lorenzo finish pertama diikuti oleh duo pembalap tim Repsol Honda, Marquez dan Dani Pedrosa. Sementara Rossi berada di posisi keempat. Jika dalam balapan itu Marquez dan Pedrosa berada di depan Lorenzo, maka gelar juara akan jatuh ke tangan Rossi.

 

Lorenzo mengatakan bahwa dirinya memahami kemarahan dan rasa kecewa yang dialami rekan setimnya itu. Dia pun menganggap Rossi adalah seorang pembalap yang hebat. (BACA: Rossi Minta Honda Keluarkan Bukti Tendang Marquez)

 

"Dia adalah seorang juara yang hebat, dengan semua kondisi dan pengalaman yang pernah dilaluinya, dia mengutarakan apa yang dipikirkannya secara jujur," ujarnya.

 

Soal pembelaannya terhadap Marquez saat insiden di seri MotoGP Sepang, Lorenzo meminta semua penggemar MotoGP menghormati pendapatnya sama seperti mereka menghormati pendapat Rossi. Lorenzo sebelumnya memang menyatakan bahwa Rossi seharusnya mendapatkan hukuman yang lebih berat karena insiden di Sepang yang menyebabkan terjatuhnya Marc Marquez.

 

"Dalam hidup anda harus membuat keputusan, terkadang keputusan itu baik terkadang buruk. Baik dan buruk itu tergantung dari sudut pandang orang masing-masing. Seperti Valentino yang mengekspresikan pendapatnya dan harus dihormati, begitu juga pendapat saya harus juga dihormati. Hormati semua sudut pandang yang ada, karena semuanya sah-sah saja," ujarnya.