Kameramen Perempuan Yang Tendang Pengungsi Minta Maaf

Pengungsi-Islam-Muslim.jpg
(VOAINDONESIA/AP)

RIAUONLINE, BUDAPEST - Kameramen perempuan Hungaria, yang terekam menendang dua pengungsi anak-anak dan menjegal seorang pria yang sedang menggendong anaknya, di perbatasan Röszke pekan ini akhirnya meminta maaf. Ia menyebut, “sesuatu menyentaknya” dan ia tidak memercayai aksinya.

 

Dalam sebuah surat ke Magyar Nemzet, surat kabar sayap kanan, Petra László mengatakan ia mendadak panik dalam insiden pada Selasa lalu. Namun, Petra menolak bila dirinya disebut rasis. (BACA INI: Netizen Kecam Reporter Perempuan Ini)  

 

“Saat itu kamera sedang merekam, ratusan pengungsi menerabas barisan polisi. Salah satu dari pengungsi itu berlari ke arahku dan aku ketakutan,” kata Petra seperti dilansir The Guardian pada Jumat 11 September 2015. “Lalu sesuatu menyentakku. Aku hanya berpikir kalau aku diserang dan harus melindungi diri. Sulit untuk membuat keputusan saat itu ketika kamu sedang panik.” (KLIK: (Video) Netizen Rekam Polantas Padang Terima Suap)  

 

Petra menambahkan kalau dirinya akan bertanggung jawab atas tindakannya. Namun, ia menolak kalau dianggap tidak punya hati, rasis dan perempuan kameramen yang menendang anak-anak. Dia juga menolak tindakannya dikaitkan dengan politik manapun. (BACA JUGA: Tiba di Eropa, Pengungsi Muslim Rela Pindah Agama)   


 

“Aku cuma perempuan tanpa pekerjaan dengan sejumlah anak yang melakukan keputusan buruk. Aku benar-benar minta maaf.”

 

(KLIK JUGA: Myanmar Sahkan 4 UU Anti-Islam

 

Setelah video atas insiden tersebut diunggah ke Twitter oleh Stephan Richter, reporter untuk kanal televisi Jerman RTL, Petra dipecat oleh televisi nasional Hungaria, N1TV. Stasiun televisi ini menyebut tindakan Petra tersebut sebagai “tidak dapat diterima” dan “pekerjaannya telah dihentikan dengan segera.”

 

Kejadian ini terjadi di Röszke, titik kumpul dekat Hungaria-Serbia, tempat ribuan pengungsi dari Timur Tengah telah menyeberangi tempat tersebut setiap hari selama beberapabulan terakhir.

 

THE GUARDIAN | TEMPO