Ditonton Pemandu Bakat Spanyol dan Portugal, Egy Gagal Beraksi saat Timnas Dibantai 0-4

Egy-Maulana-Timnas-U-19.jpg
(PSSI.org)

Laporan : AHMAD JAILANI 

RIAU ONLINE - Timnas U19 Indonesia gagal mengulang sejarah manis empat tahun lalu. Timnas harus menelan pil pahit setelah dibantai 0-4 oleh Korea Selatan pada lanjutan kualifikasi Piala Asia U19, Sabtu 4 november 2017.

Pertandingan yang digelar di Paju Stadium, Korea Selatan, Timnas tidak mampu mengimbangi permainan diterapkan Korsel. Ini terlihat dengan dominasi Negeri Ginseng dalam penguasaan bola juga serangan.

Di babak pertama, Indonesia sudah tertinggal 0-1 usai gawang Aqil Savik dibobol Won Sang di menit 9. Sementara, Garuda Muda mampu menciptakan peluang emas pada menit 33 melalui kaki Rifat Marasambessy. Mendapat umpan terobosan terukur dari Hanis Saghara, namun  ia belum mampu dimaksimalkan menjadi gol.

Memasuki interval kedua, anak asuhan Indra Sjafri kedodoran. Timnas harus kebobolan kali kedua lewat gol tandukan Oh She-Hun pada menit ke 58.

Akankan Timnas U19 Kalahkan Korsel Seperti 4 Tahun Silam?


Egy Hattrick, Timnas U-19 Sukses Tundukkan Timor Leste 5-0

Tiga menit berselang, gawang Timnas kembali bobol. Ini terjadi setelah kiper Aqil Savik melakukan blunder, ia memberikan operan pendek kepada Samuel Christianson, namun bola dicuri Won-Sang. Tanpa kesulitan pemain bernomor punggung 11 itu menjebol gawang Indonesia.

Penderitaan Indonesia semakin bertambah setelah Lee Jae-ik membobol gawang dijaga Aqil Savik untuk keempat kalinya pada menit ke-78. Tendangan kerasnya tidak mampu dibendung oleh Aqil Savik.

Diwaktu sisa, Timnas tidak mampu membalas menciptakan gol. Hingga babak kedua berakhir skor 4-0 bertahan untuk kemenangan Korea Selatan.

Hasil ini sangatlah disayangkan, karena pada laga ini Egy Maulana Vikri tengah dipantau beberapa pemandu bakat asal Spanyol dan Portugal. Ini diungkapkan langsung Ayah angkat Egy Maulana Vikri, Subagja Suihan.

Dalam pertandingan ini kemampuan olah bola dan skill individu Egy tidak terlihat, seperti pada dua laga sebelumnya saat menghadapi Brunei dan Timor Leste.

Sementara dua laga saat menghadapi Brunei dan Timor Leste tidak masuk kriteria hitungan. Karena dua laga tersebut bukan standarisasi Eropa. "Kemampuan Egy baru bisa diukur pada laga melawan Korsel ini." ujar Subagja.