Sudah 20 Ton Daging Beku Masuk ke Riau

Harga-Daging-Sapi-Naik.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Terhitung sejak Juni 2017 lalu, sudah ada 20 ton daging beku yang didatangkan Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Riau Kepri. Hal ini disampaikan langsung oleh Humas Bulog Divre Riau Kepri Hendra Gunafy, Rabu 13 September 2017.

"Awalnya datangkan daging beku ini untuk melihat tolak ukur antusias masyarakat Riau khususnya Pekanbaru. Ternyata kehadiran daging beku kita sangat diterima masyarakat," katanya.

Menurut Hendra, penjualan daging beku sebelum lebaran Idul Fitri mencapai 15 ton hanya dalam waktu satu bulan.

Baca juga: Harga Daging Segar Di Pekanbaru Bikin Dirjen Pengembangan Ekspor Kaget

"Kita mulai jual daging beku mulai dari seminggu sebelum bulan Ramadhan sampai h-3 sebelum lebaran Idul Fitri," lanjutnya.

Sampai saat ini, Hendra mengakui bahwa permintaan daging beku masih stabil. Terhitung sejak lebaran Idul Adha lalu, daging beku berhasil dijual sebanyak satu ton. Stok daging beku untuk kebutuhan masyarakat juga masih tersedia.

"Stok untuk kebutuhan masyarakat yang tidak kebagian daging saat lebaran Idul Adha juga masih mencukupi," ujarnya.

Selain itu, Hendra menyampaikan stok daging beku di pusat juga masih banyak, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.


Harga daging segar yang tidak turun dari Rp 120.000 per kilo gram. Sehingga, menurut Hendra lebih menguntungkan jika membeli daging beku yang hanya dibanderol Rp 80.000 per kilogram.

"Selisihnya cukup lumayan. Bisa jadi solusi untuk membeli keperluan yang lainnya," ujarnya.

Saat ini, daging beku mulai disalurkan ke Rumah Pangan Kita (RPK). Hal ini dilakukan agar masyarakat semakin kenal dan tidak asing lagi dengan adanya daging beku ini.

"Kita sudah coba salurkan ke RPK untuk lebih memasyarakatkan daging beku. Pandangan terhadap daging beku selama ini masih jadi sesuatu yang aneh. Selain itu hanya dijual di supermarket-supermarket,"jelasnya.

ementara, untuk minyak goreng, Hendra mengaku kedatangannya sedikit terlambat dari jadwal yang direncanakan. Keterlambatan minyak goreng yang didatangkan langsung dari pusat ini karena mobil yang dikirim menggunakan jasa ekspedisi.

"Namanya Minyak Goreng Kita, dan memang l kemarin baru datang. Keterlambatan ini karena mobil yang dikirim menggunakan jasa ekspedisi. Jadi kirim nya nyicil karena bawa bahan lainnya," jelasnya.

Di Riau, kuota untuk minyak goreng ini sebanyak 96.600 liter. Kuota tersebut lanjutnya untuk akan disalurkan di seluruh wilayah Riau Kepri dengan sistem pengiriman secara bertahap.

Harga yang ditawarkan untuk satu liter Minyak Goreng Kita hanya Rp 12.500. Penentuan harga eceran tertinggi (HET) kepada penjual untuk dijual kembali ini ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id