Inilah Jurus BI Tingkatkan Daya Saing Nasional

kawasan-wisata-mandeh.jpg
(INTERNET)

Penulis: Wilna Sari

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bank Indonesia (BI) merekomendasikan empat hal yang difokuskan pada kebijakan prioritas sangat mendesak guna memperkokoh ketahanan dan daya saing ekonomi nasional.

 

Kepala Perwakilan BI Pekanbaru, Ismet Inono, mengatakan ada empat hal yang patut didahulukan. Hal diutamakan seperti kebijakan memperkuat ketahanan dan kemandirian energi, pangan, dan air. Kemudian disertai kebijakan industrialisasi di berbagai sektor. (Baca Juga: Lesu, Dealer Motor Honda Kurangi Target Penjualan 2016

 

"Dua kebijakan lagi pada percepatan pembangunan infrastruktur fisik dan non fisik, serta penguatan sektor keuangan," katanya, Selasa (29/12/2015).

 

Lebih lanjut disampaikan Isnono, distance to market perlu diturunkan guna membangun sektor industri yg kokoh dan berdaya saing.

 


"Untuk itu, tidak dapat dilupakan pentingnya membangun kawasan-kawasan berikat terhubung dengan baik ke pasar dunia," katanya.

 

Dalam pembangunan kawasan tersebut, menurutnya, perlu disertai dengan pembangunan perkotaan layak hidup (livable city) dan cerdas (smart city). (Klik Juga: BI Pastikan Layanan Perbankan Lancar Selama Natal dan Tahun Baru

 

Sehingga di sekelilingnya pekerja dan talent dapat hidup layak serta membangun aset bagi diri pribadi dan masa depan keluarganya.

 

Di samping itu, bagi Isnono pengalaman aglomerasi industri dari negara-negara pesaing sebaya yang didorong pemerintahnya, juga dapat mengajarkan Indonesia untuk memperkuat dampak positif sektor industri pada perekonomian.

 

"Sebab, dengan begitu aliran barang dalam rantai nilai menjadi lebih lancar, juga mendorong labor pooling, dan meningkatkan aktivitas inovasi," katanya.

 

Adapun melirik sektor wisata dan maritim, dia mengatakan perlu terus diperkuat sebagai wujud optimalisasi berbagai potensi alam yang dimiliki Indonesia. (Lihat Juga: Harga Emas Dunia Turun

 

"Potensinya juga cukup besar untuk terus ditingkatkan, mengingat sektor ini dapat meredam gejolak ekonomi, termasuk saat terjadinya gejolak nilai tukar Rupiah," katanya.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline