Nyata, Inilah 7 Manusia yang Dibesarkan Hewan

pria-Spanyol-diadopsi-Serigala.jpg
(ODDEE.COM)

RIAU ONLINE - Dirawat dan dibesarkan oleh binatang suatu hal tak pernah terbayangkan oleh banyak orang. Setelah terdampar disuatu tempat berantah, tersesat tanpa tahu arah pulang, membuat orang-orang ini tidak dapat memilih.

 

Mereka tetap hidup setelah diangkat sebagai anak oleh sejumlah hewan. Berikut orang-orang yang dibesarkan biantang di tengah hutan belantara seperti dikutip Oddee.com, Sabtu, 22 Oktober 2016.

 

Marcos Rodríguez Pantoja, pria Spanyol diadopsi Serigala

 

Saat itu, Marcos Rodríguez Pantoja berusia tujuh tahun. Ia dijual kepada pengembala. Setelah sang pengembala meninggal, dia tinggal sendiri bersama serigala di Sierra Morena selama sebelas tahun. Marcos mengklaim bisa bertahan hidup setelah diadopsi dan diberi makan oleh serigala.

 

Pada usia 19 tahun, Marcos ditemukan oleh pasukan Guadia Civil dan dibawa paksa ke desa kecil, Fuencaliente. Di sana, akhirnya Marcos dapat menjalani kehidupan normal.

 

Kisah luar biasa Marcos Rodríguez Pantoja dijadikan film dan dokumenter. Kini, Marcos memberikan pengetahuan tentang serigala kepada anak-anak di sekolah.

 

Oxana Malaya, hidup dengan anjing selama 6 tahun

 

Pada 1991, Oxana Malaya dari Ukraina ditemukan hidup dengan anjing di Kennel. Saat ia berusia delapan tahun, ia tinggal bersama anjing selama enam tahun. Orang tua Oxana adalah pecandu alkohol dan ketika ia masih balita mereka meninggalkan Oxana di luar. Oxana merangkak ke kandang peternakan, mencari kehangatan dan meringkuk dengan anjing, suatu awal yang mungkin menyelamatkan hidupnya.

 

Dia berlari merangkak, terengah-engah, dan bahkan menyalak. Tak pernah berinteraksi dengan manusia, Oxana hanya mengetahui kata 'ya' dan 'tidak'. Kini, Oxana tinggal di sebuah klinik di Odessa, bekerja bersama hewan ternak di sebuah rumah sakit.

 

Ivan Mishukov, dijaga oleh anjing

 

Beberapa sumber menyebutkan pada usia empat tahun Ivan Mishukov ditinggalkan, sumber lain menyebutkan Ivan lari dari rumah karena ayahnya seorang alkoholik yang kasar. Ivan berkeliaran di jalanan Moskow, mencari makanan dan tempat tinggal hingga ia bertemu sekawan anjing liar dan berteman dengan mereka.

 


Pada siang hari, Ivan memohon makanan dari orang lain dan kembali untuk berbagi dengan kawanan anjing. Anjing-anjing itu menjadi pelindungnya, mereka menjaga Ivan dari orang asing di malam hari dan memberikannya kehangatan. Mereka bahkan menjaga Ivan dari aparat yang tengah mencarinya, sehingga Ivan dapat menyelinap pergi dengan aman. Luar biasa, ia hidup seperti itu selama dua tahun di tengah musim dingin di Moskow.

 

Ketika pihak berwenang akhirnya menemukannya, Ivan terlihat kacau dan kotor dengan rambut gondrong berkutu. Ivan menunjukkan sikap kasar dan memiliki kosakata yang terbatas. Kini, Ivan sudah menjalani hidup dengan normal.

 

Anda mungkin pernah mendengar cerita Ivan sebelumnya diadaptasi menjadi sebuah drama yang memenangkan penghargaan. Ivan and The Dog dibuat oleh dramawan Inggris Hattie Naylor pada tahun 2010.

 

The Gazelle Boy

 

Pada 1960, seorang antropolog dari negara Basque, Jean-Claude Auger, bepergian sendiri ke seluruh Spanyol Sahara di Rio de Oro ketika menemukan anak laki-laki di tengah kawanan Rusa. Anak itu berlari begitu cepat sehingga Auger harus menangkapnya dengan bantuah jip militer Irak. Meskipun sangat kurus, anak itu sangat sehat dan kuat dengan otot seperti baja.

 

Anak itu berjalan merangkak, tapi terkadang berdiri tegak. Auger menduga bahwa bocah itu ditinggalkan atau hilang sekitar usia tujuh atau delapan saat mulai belajar untuk berdiri.

 

Selain berlari secepat rusa, anak itu biasa mengejangkan otot, kulit kepala, hidung, dan telinga seperti kawanan rusa. Ia tak seperti kebanyakan anak-anak yang hidup liar yang pernah tercatat, 'anak rusa' ini tidak pernah jauh dari sahabat liarnya itu.

 

Traian Caldarar, Rumania 'Mowgli Boy'

 

Pada 2002, 'Mowgli Boy' Rumania bertemu kembali dengan ibunya, Lina Caldarar setelah bertahun-tahun hidup dengan binatang liar di hutan Transylvania.

 

Traian, dijuluki Mowgli oleh staf rumah sakit karena mirip dengan karakter di The Jungle Book, yang ditemukan oleh seorang gembala, nyaris mati, meringkuk di sebuah kotak kardus, telanjang dan berusia tiga tahun.

 

Dia sudah lupa cara berbicara. Dokter mengatakan mustahil baginya untuk bertahan hidup sendiri di usianya yang sangat kecil. Diduga, ia dirawat oleh anjing liar di hutan Transylvania.

 

Ibunya mengenali Train setelah melihat laporan dari berita televisi. Ibunya mengatakan, Train lari dari rumah suaminya saat berusia tiga tahun setelah ia dipukuli. Dia meyakini karena itu.

 

Marina Champman, wanita dibesarkan oleh monyet

 

Marina Champman lahir sekitar 1950, adalah seorang wanita Inggris, kelahiran Kolombia, yang mengaku telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di hutan sendirian di tengah koloni monyet capuchin.

 

Champman bercerita, saat berusia empat tahun, dia diambil dari desanya dan dibuang untuk alasan yang tidak ia mengerti. Dia menghabiskan beberapa tahun berikutnya dengan monyet capuchin sampai pemburu menyelamatkannya. Saat itu ia tidak mengetahui bahasa manusia.

 

Dia mengaku telah dijual ke rumah bordil di Cucuta, hidup di jalanan dan diperbudak oleh keluarga mafia. Hingga akhirnya, ia pindah ke Inggris. Di sana ia menikah dan memiliki anak-anak. Putrinya yang mengetahui kisah sang ibu menuliskannya menjadi otobiogradi dan terbit pada 2013 dengan judul The Girl With No Name.

 

Rochom P'ngieng, Kamboja, Jungle Girl

 

Pada 2007, seorang wanita Kamboja muncul dengan kondisi kumuh, tanpa pakaian dan ketakutan dari hutan lebat di Provinsi Ratanakiri yang terpencil di timur laut Kamboja.

 

Polisi setempat mengatakan, wanita itu adalah 'setengah manusia dan setengah biantang'. Dia berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti. Dia menjadi dikenal secara internasional sebagai Kamboja Jungle Girl. Diyakini ia adalah Rochom P'ngieng, yang hilang di tepi hutan pada 19 tahun lalu.

 

Pada 2016, seorang pria Vietnam mengklaim bahwa wanita itu adalah putrinya yang menghilang pada 2006 di usia 23 tahun, setelah mengalami gangguan mental. Ia membuktikannya dengan dokumen-dokumen dan tak lama kemudian, ia membawa wanita itu kembali ke desanya di Vietnam. Dia mendapat dukungan dari keluarga angkatnya serta persetujuan dari petugas imigrasi.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline