Firdaus Terima Rekor Pengelolaan Sampah Terburuk Sepanjang Masa

Sampah.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM UR) memberikan piagam rekor buruk kepada Walikota Pekanbaru, Firdaus atas buruknya pengelolaan sampah di Pekanbaru.



Piagam rekor ini merupakan kritikan keras mahasiswa kepada Pemerintah Kota Pekanbaru yang dinilai tidak mampu mengatasi masalah tumpukan sampah dan nasib buruh sampah yang terjadi hampir sebulan lamanya ini.



"Museum Rekor BEM UR ini kita berikan kepada Walikota Pekanbaru Firdaus atas buruknya manajemen pengelolaan sampah sehingga Kota Pekanbaru menjadi kota sampah," ungkap Presiden Mahasiswa UR, Abdul Khair kepada wartawan, Kamis, 23 Juni 2016.



Khair menjelaskan penghargaan tersebut diberikan sebagai hadiah untuk hari jadi Kota Pekanbaru ke 232 tahun dari mahasiswa kepada pemerintah.

BACA JUGA: Herman Abdullah Kritik Firdaus Gagal Tangani Sampah



"Piagam rekor yang kita berikan kepada Pak Walikota hari ini merupakan hadiah sebagai hari jadi Pekanbaru. Kami Berharap bahwa sampah yang masih menumpuk hingga ke ruas jalan bisa diselesaikan dengan cepat sebab hari ini masyarakat sudah resah dengan tumpukan dan bau dari sampah tersebut," jelas Khair.



Khair mengkritik selama ini Pekanbaru tak pernah mengalami pemerintah yang gagal mengurusi masalah kecil, seperti sampah tersebut. Sejarah Pekanbaru mencatat masalah sampah tak pernah menjadi hal yang meresahkan masyarakat.




Namun di masa Firdaus tahun ini, Pekanbaru mendapat citra sangat buruk sekali akibat gagalnya mengelola sampah sehingga membuat masyarakat banyak kecewa.

KLIK JUGA: Sampah, Kado Peringatan Hari Jadi Pekanbaru Ke-232 Tahun



Khair yang menjumpai walikota usai acara rapat paripurna istimewa peringatan hari jadi Pekanbaru ke 232 tahun ini juga menuturkan pengelolaan sampah yang selama ini dilakukan belum berjalan dengan baik.


"Pengelolaan sampah dengan pihak ketiga itu sudah sesuai regulasi. Tapi ini tidak berjalan dengan baik. Seharusnya ketika diberikan kepada pihak ketiga, maka pengawasannya harus lebih baik agar tidak ada keteledoran. Karena kalau tidak ad pengawasan ya akan seperti ini jadinya," tutur Khair.

 

"Inilah pengelolaan terburuk sepanjang masa," tegasnya.

LIHAT JUGA: Firdaus Ingkar Janji Bayar Gaji, Buruh Kebersihan Hutang ke Rentenir



Sementara itu, Firdaus yang menerima langsung piagam tersebut berharap semoga mahasiswa yang memberinya 'kado' ini dapat berbuat yang lebih baik untuk Pekanbaru di masa mendatang.

 


"Kalian harus lebih baik dari kami nanti," ujar Firdaus santai sambil meninggalkan gedung DPRD Kota Pekanbaru.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline