ABK Kapal TB Henry Ini Bercerita Saat Abu Sayyaf Bajak Kapalnya

ABK-TB-Henry.jpg
(OKEZONE/ANTARA)

 

RIAU ONLINE - Satu dari enam anak buah kapal (ABK) TB Henry yang selamat dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf telah kembali ke tanah air, Minggu (24/4/2016).

 

Kapal TB Henry dibajak saat berlayar menuju Tarakan melalui perairan Filipina-Malaysia pada 15 April 2016 lalu.

 

Royke Fransy Montolalu, seorang ABK yang selamat dari sergapan kelompok Abu Sayyaf bercerita tentang kejadian pembajakan tersebut.

 

Dilansir dari Kompas, saat kejadian, menurut Royke kapal yang sedang menarik tongkang Cristi tersebut tidak bermuatan dalam perjalanan dari Filipina menuju Tarakan, Kalimantan Utara, sekitar pukul 18.30.

BACA JUGA: Kepulangan ABK Kapal TB Henry Disambut Tangis Keluarga

 

Bersama chief officer, Royke tengah duduk-duduk santai di luar anjungan kapal. Tiba-tiba chief officer mendengar suara mesin dari samping lambung kiri TB Henry. Seketika itu juga Chief langsung memberitahu bahwa ada anak buah Abu Sayyaf.

 

"Chief memberitahukan saya, 'Awas ada Abu Sayyaf'. Saya (awalnya) tidak percaya. Saya lihat sebelah kiri lambung kapal TB Henry, ternyata memang benar," tutur Royke.

 


 

Mendengar kabar mengejutkan itu, Royke langsung masuk ke dalam ruangan kapal dan memberitahukan rekan-rekan ABK lainnya yang sedang bersantai, kemudian sirene meminta bantuan langsung didengungkan. Royke melihat dari balik kaca bagian belakang bahwa telah terjadi penodongan.

KLIK JUGA: 2 Kapal yang Dibajak Kembali Ke Indonesia

 

Royke bersembunyi di dalam kamar kapten bersama keempat orang rekannya, sedangkan kapten kapal keluar menemui anak buah Abu Sayyaf.

 

Sesaat kemudian, terdengar suara tembakan. Royke dan rekan-rekannya memberanikan diri keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi.

 

"Dari belakang kapal, saya lihat dua teman saya sudah dalam perahu pembajak, sementara kapten dan salah seorang teman saya terbaring di belakang kapal dalam keadaan diborgol," lanjut Royke.

 

Keempat rekannya dibawa oleh Abu Sayyaf, sedangkan Royke bersama lima rekannya dan satu di antaranya dibiarkan begitu saja oleh kelompok militan Filipina itu usai terkena tembakan.

LIHAT JUGA: Lagi, 4 Anak Buah Kapal Indonesia Diculik

 

Setelah sekitar setengah jam kelompok Abu Sayyaf pergi, akhirnya mereka memberanikan diri naik ke anjungan kapal. Ketika itu, ada panggilan melalui radio dari kapal perang Malaysia. Khawatir Abu Sayyaf masih berada di sekitar lokasi, mereka mengabaikan panggilan itu.

 

Sekitar 15-20 menit kemudian, mereka memberanikan diri menjawab panggilan radio itu. Angkatan Laut Malaysia pun langsung datang menyelamatkan Royke dan rekan-rekannya.

 

Usai diperiksa oleh lembaga otoritas Malaysia, mereka yang selamat kemudian dipulangkan ke Indonesia dan tiba pada Minggu (25/4/2016).

 

Royke disambut isak tangis hari keluarganya pada Minggu tengah malam setelah tiba dengan menggunakan pesawat dari Jakarta.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline