Gara-gara Listrik Turun Naik, SMK Kansai Batal Gelar UNBK Tahun Ini

SMK-Kansai-Pekanbaru.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

Laporan: Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) direncanakan tahun 2016 ini gagal dilaksanakan di SMK Kansai, Jalan Damai Ujung No 120, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

 

Kepala SMK Kansai, Fauzian menyatakan, masih ada beberapa kendala dihadapi. Rencananya, tahun ini pelaksanaanya, tetapi tidak terkejar.

 

"Karena untuk Computerized Based Test (CBT) itu harus 1/3 dari jumlah siswa," kata Fauzian saat bincang-bincang dengan RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 4 April 2016.

 

Baca Juga: UN di Riau Lebih Banyak Gunakan Kertas daripada Komputer

 

Ada beberapa Faktor harus dipenuhi, tuturnya, di antaranya jumlah komputer dan stabilnya tegangan listrik. "Fatalnya listrik kita masih turun-turun naik. Input di sini itu 120, seharusnya 140 paling tinggi," katanya lagi.


 

Sekolah-sekolah di Indonesia yang menyelenggarakan UNBK meningkat hampir 900 persen atau total sekitar 4.400 sekolah dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Tahun 2015 lalu, UNBK hanya diselenggarakan sekitar 500 sekolah saja dari total 79 ribu sekolah penyelenggara UN di Indonesia.

 

Sebagaimana dilansir dari portal resmi Menteri Sekretaris Kabinet, provinsi dengan tingkat partisipasi terbesar UNBK 2016 adalah Yogyakarta.

 

Sementara Provinsi Papua dan provinsi baru, Kalimantan Utara (Kaltara), masuk dalam daerah dengan tingkat partisipasi UNBK tinggi. Di Papua, 10 persen dan Kaltara 20 persen. Secara nasional siswa mengikuti UNBK juga mengalami peningkatan drastis.

 

Klik Juga: SMKN 1 Pekanbaru Siapkan 5 Ruangan untuk UN

 

Sebanyak 170 ribu siswa tahun lalu, tahun 2016 ini menjadi sekitar 921 ribu siswa. Rinciannya, sekitar 156.171 siswa SMP dan MTs, serta sekitar 267.230 siswa SMA dan MA di seluruh Indonesia.

 

Sedangkan untuk SMK sekitar 498,177 siswa. UNBK tahun 2016 ini untuk setiap jenjang sekolah kurang lebih 1.010 SMP dan MTs, 1.297 SMA dan MA, serta 2.103 SMK di seluruh Indonesia.

 

Pada penyelenggaraan tahun kedua ini UNBK masih menggunakan sistem semi-online. Yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah).

 

Kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali atau diunggah dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline