Gara-gara Gengsi dan Takut Gagal, Bupati Enggan Tetapkan Status Darurat Asap

Pemadaman-Gunakan-Heli.jpg
(PENTAK LANUD ROESMIN NURJADIN)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, meminta kepada kepala daerah di 12 kabupaten dan kota untuk tidak gengsi menaikkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bagi daerahnya jika memang dipandang perlu dilakukan.

 

Selama ini, tudingnya, banyak kepala daerah enggan dan lambat menetapkan status bencana karena gengsi serta malu dianggap gagal menjaga lingkungannya.

 

"Kita berharap jangan sampai karena takut dianggap gagal, pemerintah jadi gengsi menaikkan status siaga karlahut. Jika gengsi itu dikedepankan maka akan rugi bukanlah dirinya, melainkan warga, rakyatnya sendiri. Itu tak boleh dilakukan pemerintah," ungkap Edwar kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 1 Maret 2016.

 


Berkaca dari 2015 lalu, Edwar menganggap, parahnya dampak asap akibat lambatnya pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat baik dari pemerintah kabupaten dan kota juga dan provinsi.

 

(Baca Juga: Bengkalis dan Meranti Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan

 

"Kita jangan sampai mengulangi seperti tahun lalu sangat terlambat menetapkan status tanggap darurat sehingga kita mengalami kolaps dan panik. Dampaknya sangat terasa sampai beberapa orang meninggal karena asap. Ini yang sangat kita antisipasi sekarang," tegasnya.

 

Hingga kini baru baru Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Merantinya saja yang telah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla sejak Senin, 29 Februari 2016. 

 

Silakan ikuti berita kebakaran hutan dan lahan dengan klik di sini


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline