Ancaman Presiden Cabut Izin Bikin Perusahaan Gesa Bangun Embung

Jokowi-ke-Gambut-Rimbo-Panjang.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY FEBRIYANTO)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ancaman yang disampaikan Presiden Joko Widodo untuk mencabut perizinan dikantongi perusahaa jika lahan mereka terbakar, efektif membuat pelaku usaha melakukan upaya pencegahan. 

 

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Fadrizal Labay, terus mengimbau dunia usaha untuk terus melakukan pembangunan sekat kanal pada lahan-lahan konsesi mereka kelola. (Baca Juga: Bengkalis Daerah Paling Banyak Dibangun Sekat Kanal

 

Pembangunan tersebut merupakan tanggung jawab mereka sebagai pihak yang mengelola lahan konsesi tersebut. Sejak diinstruksikan Presiden Joko Widodo untuk dilakukan pembangunan sekat kanal di Riau, tutur Labay, perusahaan mulai membangun sekat kanal.

 

 


"Perkembangan pembangunan sekat kanal secara swadaya dibangun perusahaan sendiri di lahan konsesinya, cukup signifikan. Baik dari dunia usaha kehutanan dan perkebunan. Jumlahnya sudah mencapai sekitar ribuan," ujar Labay kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu (30/1/2016).

 

Sekat Kanal telah dibangun perusahaan kehutanan, menurut Labay, sudah mencapai 2.800 lebih sekat kanal. Sedangkan perusahaan perkebunan, tutur Labay, tak punya data bisa diberikan.

 

"Kalau untuk perusahaan perkebunan coba minta langsung pada Dinas Perkebunan provinsi. Beliau pasti punya datanya," jawab Labay. (Klik Juga: Ingin Desa Dapat Uang Rp 100 Juta? Ini Syarat Harus Dilakukan

 

Ia terus mendorong semua pihak untuk tetap menggesa pembangunan sekat kanal ini mumpung Riau masih berada pada musim penghujan. Menurutnya pada musim penghujan inilah pemerintah mampu menghambat banyaknya air mengalir ke muara dengan sekat kanal yang ada.

 

"Ini kan keuntungan sekaligus persiapan kita untuk sambut musim kemarau panjang akan kita hadapi sebentar lagi. Nah karena sekarang musim penghujanlah kesempatan bagi kita membuat embung-embung cadangan air lebih banyak dengan terhambatnya mereka dari sekat kanal yang sudah dibangun. Semakin basah gambut maka semakin kecil potensi mereka terbakar," jelas Labay.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline