Kerugian Negara Akibat Kebakaran Hutan Capai Rp 221 Triliun

Kabut-Asap-di-Pekanbaru.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kerugian yang dialami negara akibat kebakaran lahan dan hutan pada tahun 2015 lalu mencapai angka Rp221 Triliun. Angka ini menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei masih belum terhitung seluruhnya jika kerugian selama pencegahan dan kerugian non materil turut dihitung.

 

Willem menyatakan sebab utama gagalnya pemerintah dalam menanggulangi masalah karlahut dan bencana asap pada tahun 2015 lalu adalah minimnya langkah pencegahan dilakukan oleh pemerintah baik pusat dan daerah. Padahal pada tahun 2015 lalu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) kerap kali berkunjung ke Riau untuk tanyakan kesiapan Riau hadapi masalah karlahut.

 

"Kita menilai selama ini kita hanya terlalu fokus pada penanggulangan saja. Padahal penanggulangan yang baik adalah pencegahan bencana. Pada tahun 2015 lalu langkah pencegahan yang kita lakukan sangat tidak efektif makanya kita nilai pada tahun 2015 lalu kita gagal mencegah karlahut terjadi," ungkap Willem dalam Rakor bersama jajaran Pemprov Riau dan kabupaten kota serta perusahaan, Rabu (27/1/2016). (KLIK: PT Pertagas Akan Bangun Pipa Gas 67 KM ke Dumai)

 


Untuk itu Pada tahun ini Willem akan fokus menjalankan langkah pencegahan ketimbang penanggulangan. Pihak BNPB kemudian mencanangkan konsep strategi yang akan menjadi SOP Nasional dalam pencegahan karlahut di Indonesia. "Kita akan jalankan strategi ini sebagai SOP yang akan dijalankan secara terintegritas se-Indonesia," katanya.

 

Strategi Pencegahan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Desa Untuk Cegah Karlahut akan jadi strategi nasional yang akan dijalankan Pemprov Riau untuk lakukan pencegahan Karlahut pada tahun 2016 ini. Strategi tersebut diyakini akan membuahkan hasil yang baik dalam mencegah karlahut ketimbang tahun-tahun sebelumnya. (BACA: Spanduk Dugaan Korupsi Keluarga Plt Gubri Jadi Tontonan Pengendara)

 

Pemprov Riau sendiri telah melakukan persiapan ini jauh sebelum ada arahan dari BNPB. Menurut Plt Gubernur Riau pencegahan dengan pendekatan kemasyarakatan akan mempermudah proses pencegahan bencana ini terjadi ketimbang hanya berfokus pada penanggulangan dan hukuman.

 

"Kita sudah lama menjalankan ini. Kita juga patut berbangga karena konsep kita dicontoh dan dijadikan konsep BNPB untuk diterapkan secara nasional," tandas Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline