6 Pendapat Warga Soal Kabut Asap

Kabut-Asap.jpg
(INTERNET)

Laporan : Saan

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kebakaran dan kabut asap di Riau terjadi sudah hampir 18 tahun. Ada enam pendapat yang berkembang di masyarakat mengenai dampak kebakaran ini.

 

Menurut penelitian dari Center For International Forestrry Reseach (CIFOR) Rachel Carmanta, pada diskusi media di Swiss Bellin, Rabu (18/11/15) di Pekanbaru. (KLIK: Jokowi Batal Buka Kongres HMI di Pekanbaru)

 

Keenam pendapat tersebut adalah hal yang sering disebut masyarakat yang berkaitan dengan kebakaran dan kabut asap.


 

Penelitian ini menggunakan Q Methologi, koresponden lebih dari 200, dengan dua pendekatan, pendekatan pertama mengenai kerugian dan manfaat. Pendekatan kedua, mengenai solusi. (BACA: Ini Dia Dalang Kebakaran Hutan dan Lahan)

 

Keenam pendapat masyarakat tersebut berkaitan dengan dua pendekatan diatas.

 

Keenam pendapat yaitu pertama kebakaran sangat merugikan, kedua berdampak pada sosial ekonomi, ketiga berdampak pada bisnis, keempat membuka lahan dan api, kelima hubungan antar negara, keenam kualitas hidup akibat kabut asap.

 

Keenam pendapat ini disering sampaikan oleh masyarakat, namun tiap pendapat biasanya ditentukan oleh status status sosial, pendidikan dan jabatannya.

 

" Kalau masyarakat umum lebih sering berpendapat tentang kualitas hidup dan kebakaran merugikan kesehatan," ujar Rachel Carmanta, melalui penerjemahnya.