Jokowi Akan Beli Tiga Helikopter Pemadam

Jokowi-ke-Lahan-Gambut-di-Rimbo-Panjang.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY FEBRIYANTO)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Guna mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang kerap terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Presiden Joko Widodo berjanji tahun depan akan membeli 3 helikopter waterbombing kapasitas 12 ton.

 

"Tahun depan kita akan beli 3 helikopter untuk melakukan waterbombing ketika kebakaran lahan dan hutan terjadi di daerah yang rawan terjadi kebakaran seperti Sumatera dan Kalimantan," ujar Presiden Joko Widodo kepada wartawan usai melakukan tinjauan lahan bekas kebakaran di Kecamatan Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (9/10/2015) sore. (KLIK: Jarak Pandang Tak Memungkinkan, Jokowi Batal Lagi ke Jambi)

 

alasannya selama ini saat kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) terjadi, pemerintah baik daerah maupun pusat selalu memakai peswat milik negara luar dengan sistem sewa.

 


"Helikopter akan kita beli yang besar supaya dapat mengangkut air yang lebih banyak untuk melakukan waterbombing. ya sekitar 12 sampai 15 ton lah," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. (LIHAT: Mahasiswa Kampar Sambut Jokowi dengan Demonstrasi)

 

Untuk penanganan karlahut yang ada di Indonesia, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menerangkan tahun ini BNPB telah mengerahkan 21 unit pesawat dan helikopter waterbombing. jumlah ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 12 unit.

 

“Total ada 21 unit pesawat dan helicopter water bombing untuk operasi udara. Dari total seluruhnya, 19 unit adalah heli water bombing. Kemudian ada 2 pesawat Air Tractor water bombing. Sedangkan 4 unit pesawat adalah pesawat untuk membuat hujan buatan,” terang Sutopo. (BACA: Jokowi Datang, Embung Baru Selesai Dibuat)

 

”dari 19 helikopter tersebut, 3 unit diantaranya tersebar di Riau, kemudian Jambi 4, Sumatera Selatan 5, Kalimantan Barat 2, Kalimantan Tenggah 3 dan terakhir Kalimantan Selatan 2. Lalu dua unit pesawat Air Tractor dari Kementerian LHK ditempatkan di Sumatera Selatan yang menyebar di Riau, Sumsel, Kalbar dan Kalteng.” jelas Alumnus Pendidikan Geografi Universitas Gadjah Mada ini.